Asas dan Komponen Pembelajaran Kontekstual. Menurut Trianto (2010), pembelajaran kontekstual terdiri dari tujuh komponen utama, yaitu; konstruktivisme (contruktivisme), menemukan (inquiri), bertanya (question), masyarakat belajar (learning comunity), pemodelan (modeling), refleksi, penilaian yang sebenarnya (aunthentic asesment).
Sagala (2010), pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu prinsip atau aturan. Yamin (2008), menyatakan bahwa pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip.

Model pembelajaran adalah pendekatan yang lebih komprehensif yang menggabungkan elemen-elemen pendekatan, strategi, metode, dan teknik dalam satu kerangka kerja yang terpadu. Ini menyediakan panduan yang jelas tentang bagaimana guru dapat mengajarkan materi pembelajaran secara efektif dan mengoptimalkan pengalaman belajar siswa.

Demikian juga dari segi pendekatan dan metode pembelajaran yang dirancang. Guru hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa. Guru harus melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, baik keterlibatan dalam kegiatan fisik, psikis, maupun emosional. Menurut Ahmad Sudradjat (2008), pendekatan pembelajaran dapat pula diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
Selain itu, pendekatan fenomenologi memiliki beberapa kelebihan, yakni dapat mendeskripsikan dan menggambarkan suatu fenomena secara apa adanya tanpa memanipulasi data di dalamnya, Pendekatan ini
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif. Berikut adalah pengertian pembelajaran kooperatif menurut beberapa ahli. Bern & Erickson (2001:5) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses dan waktu, aspek materi belajar, dan aspek kegiatan belajar dan mengajar. Pembelajaran terpadu dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran siswa sekolah dasar sesuai dengan kompetensi dan materi ajar yang terdapat dalam kurikulum. (Beane, 1995 dalam Sa’ud, 2006). Keunggulan
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Supriawan dan Surasega, 1990) menyebutkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
.
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/44
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/224
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/630
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/415
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/66
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/579
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/70
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/451
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/115
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/87
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/442
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/574
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/448
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/754
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/894
  • apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran