Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sensor sensor pada mesin diesel common rail beserta fungsinya. Memahami peran masing-masing sensor ini akan membantu kita mengapresiasi kompleksitas mesin diesel common rail dan mengidentifikasi masalah potensial dengan lebih baik.
Diesel commonrail susah hidup - Saat mesin diesel dihidupkan, biasanya hanya perlu dihidupkan sekali, dan membutuhkan lebih dari 30 menit untuk pemanasan mesin. Pada saat yang sama, jika mesin diesel perlu diselesaikan 3 hingga 5 kali sebelum dihidupkan, masalah dapat terjadi. Perlu diketahui bahwa mesin diesel termasuk beberapa mobil yang seringkali sulit dihidupkan karena memiliki efisiensi termal yang lebih tinggi daripada mesin yang menggunakan bahan bakar pasaran mesin diesel memiliki dua jenis, yakni Diesel Konvensional di mana memakai sistem bahan bakar konvensional, seperti bus dan truk Diesel Commonrail yang menerapkan teknologi electric injection, sehingga membuat ketersediaan bahan bakar mudah dikontrolBerikut ini merupakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan mesin diesel commonrail susah hidup dan cara mengatasinya 1. Filter Bahan BakarFilter bahan bakar digunakan untuk menyaring kotoran dalam sistem suplai bahan bakar diesel. Dengan begitu, solar yang masuk ke ruang bakar menjadi lebih bersih. Jika terlalu banyak kotoran yang terkumpul, akan menyebebakan masalah penyumbatan suplai bahan bakar. Gejala pertama yang menjadi tanda apabila bermasalah dengan filter bahan bakar adalah dengan memeriksa indikator check engine atau water separator menyala atau tidak. Kemudian, suplai bahan bakar injektor harus terpengaruh karena belum mencapai jumlah yang semestinya. Akhirnya, mesin itu menjadi sulit Bahan Bakar yang Tidak SesuaiSebagai bahan bakar utama kendaraan diesel, ketika pemiliknya mengisi solar yang bermasalah, solar terkadang membuat kendaraan sulit dihidupkan. Masalah solar antara lain oplosan jenis lain yang terlalu kotor dan bercampur air, serta jenis oplosan lain yang bercampur dengan cairan lain. Oleh karena itu harus selalu memastikan bahwa solar yang digunakan adalah produk yang berkualitas jika tidak ingin menyebabkan mesin diesel mati secara tiba-tiba. Umumnya jenis yang dgunakan pada diesel commonrail adalah minimal dexlite produk dari Pipa Bahan Bakar BermasalahPipa atau selang bahan bakar memang menjadi bagian yang penting, karena disinilah bahan bakar solar mengalir ke injektor bahan bakar. Jika bocor, robek atau lepas, dapat dipastikan bahwa bahan bakar tidak dapat mencapai injektor. Risikonya adalah mesin diesel sulit dinyalakan. Selain itu, solar akan disebarkan ke bagian lain dari mesin. Padahal, itu memiliki risiko bahaya yang lebih besar. Bila selang atau pipa bermasalah sebaiknya ganti dengan yang Priming Pump RusakPriming pump terkadang masih digunakan di beberapa mesin diesel commonrail. Fungsinya untuk membantu pompa suplai memompa solar dari tangki bahan bakar. Ketika priming pump rusak, solar tidak dapat diserap dengan baik. Inilah salah satu alasan mengapa mesin sulit dihidupkan karena solar tidak dapat mengalir ke injektor. Untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara selalu merawat priming pump secara Masalah Supply PumpPada bagian priming pump telah disebutkan adanya rakitan supply pump pada mesin diesel common rail. Fungsi utamanya adalah untuk memompa bahan bakar solar ke dalam fuel rail bertekanan tinggi agar bahan bakar dapat diinjeksikan ke dalam injektor. Namun, beberapa masalah dapat terjadi pada supply pump, misalnya SCV Suction Control Valve merupakan bagian dari supply pump. Jika SCV rusak, bocor, atau tersumbat dapat mungkin menyulitkan menghidupkan mesin. Supply pump bahan bakar yang baru dipasang harus diinisialisasi ke ECU. Jika tidak diinisialisasi, indikator cek mesin mobil pasti akan menyala. Akibatnya mesin sulit Fuel Rail BermasalahFuel rail bakar atau sering disebut juga common rail memiliki dua komponen utama yaitu fuel rail pressure limiter dan fuel rail pressure sensor. Jika kedua komponen ini rusak atau bermasalah, pembacaan ECU dari tekanan bahan bakar di fuel rail tidak akurat. Dengan memeriksa apakah indikator check engine menyala akan mendapat peringatan dini. Lalu, mesin juga sulit distarter apabila Masalah InjektorInjektor fungsinya untuk mengubah solar bertekanan menjadi kabut bahan bakar, agar mesin bisa bekerja normal. Namun bila ada masalah dengan injektor, mesin pasti sulit dihidupkan. Mesin diesel commonrail sering mengalami masalah dengan injektor, misalnya injektor mampet, injektor tidak terdaftar di ECU karena sudah diganti dengan baru, dan injektor belum learning karena sudah diganti baru dipasang. Learning adalah proses memperkenalkan ECU ke dalam kondisi komponen Sensor Commonrail RusakMesin diesel common rail memiliki sensor yang bisa dijadikan acuan saat mengoperasikan fuel injector dan berbagai aktuator lainnya. Tentunya ini juga terkait dengan sistem common rail. Beberapa sensor tersebut adalah sensor CKP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur sudut putaran crankshaft, sensor CMP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur sudut putaran camshaft, dan sensor MAP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur tekanan di intake manifold. Jika salah satu sensor yang disebutkan di atas mengalami kerusakan maka akan berdampak negatif pada sulitnya menghidupkan ECU BermasalahECU adalah kontrol dari seluruh sistem commonrail. Berfungsi untuk membaca, memproses, dan menentukan komponen mana yang bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin. Kerusakan ECU dapat menyebabkan mobil tidak dapt menyala. Masalah karena Vehicle Identification Number VIN sudah diganti, maka belum terdaftar di ECU, bisa juga bisa karena mengganti ECU yang modelnya tidak sesuai dengan jenis Kurangnya Perawatan Berkala Masalah penting yang harus dihindari adalah lupa perawatan secara rutin. Untuk mendapatkan performa terbaik harus merawat mesin kendaraan diesel commonrail secara rutinDiatas merupakan cara perawatan dan perbaikan pada commonrail apabila mengalami susah hidup. Semoga dapat bermanfaat dalam melakukan perawatan diesel khususnya commonrail.
Diatas adalah common-rail (Pic.8)dan ECU (Pic.10),yang merupakan penggerak utama dari mesin injektor rail bersama. Pada mesin ini, minyak (solar)di pompa keluar dari tangki oleh pompa bertekanan rendah menuju saringan, dari saringan solar bergerak menuju pompa dengan tekanan tinggi (1600-2200bar) menuju ke rail, dan diteruskan ke injektor.
Cara kerja common rail pada mobil diesel hampir sama dengan EFI Electronic fuel injection. Kebanyakan mobil yang beredar sekarang telah meninggalkan karburator dan menggantinya dengan sistem injeksi bahan mobil bensin memiliki electronic fuel injection EFI sebagai sistem injeksi bahan bakar, maka mobil dengan mesin diesel punya common rail. Teknologi common rail adalah revolusi dari mesin diesel konvensional yang tidak lagi digunakan pada mobil keluaran kerja mesin diesel dengan komponen common dan EFI memang saling mendukung, yaitu dengan mengatur timing agar bahan bakar dapat diinjeksikan sesuai kebutuhan mesin. Bagi pemilik mobil diesel, pahami lebih lanjut tentang cara kerja sistem common rail Sistem Common Rail Common rail adalah suatu mekanisme injeksi atau sistem bahan bakar yang digunakan pada mobil diesel. Prinsip kerjanya mirip dengan electronic fuel injection atau EFI pada mobil common rail terdiri atas beberapa komponen seperti fuel tank untuk menyimpan bahan bakar, filter bahan bakar fuel filter, supply pump, high pressure pump, high pressure accumulator, injektor, katup pengatur tekanan, sensor-sensor, dan electronic driver control EDC.Seluruh komponen tersebut bekerja dengan sinergi agar common rail dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar dan proses kerja mesin diesel. Dengan begitu, pembakaran bahan bakar bisa tetap terjadi dan mobil pun bisa berjalan PENAWARAN TERBAIK TOYOTA YARIS DI SINI! Cara Kerja Common RailSekarang masuk pada pembahasan utama mengenai cara kerja common rail. Jika dibandingkan, sebenarnya cara kerja common rail dengan EFI pada mobil bensin cukup mirip. Keduanya berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar diesel secara otomatis pada bahan bakar yang disimpan dalam fuel tank dihisap oleh high pressure pump. Setelah melalui high pressure pump, tekanan bahan bakar naik hingga mencapai high pressure accumulator atau pipa kemudian mengatur agar timing serta durasi injeksi bahan bakar tetap sesuai dengan kebutuhan mesin, tidak kurang dan tidak lebihBarulah setelah itu bahan bakar dibakar dalam ruang bakar. Dengan pembakaran ini, mesin mobil diesel bisa tetap jika sistem injeksi bahan bakar mengalami gangguan, pembakaran pun tidak akan berjalan normal. Akibatnya, mobil pun akan berjalan tersendat-sendat atau bahkan juga Fungsi Regulator Mobil Beserta KomponennyaFungsi Common RailFungsi utama sistem cara kerja common rail pada mobil diesel adalah untuk memastikan agar injeksi bahan bakar bisa tetap berjalan. Di samping itu, ada juga beberapa fungsi lain common rail, yaitu?1. Menyuplai Bahan BakarMesin mobil memerlukan bahan bakar agar bisa dioperasikan. Nah, common rail inilah yang bertugas untuk menyuplai bahan bakar bagi mesin. Saat Anda mengisi bahan bakar, common rail akan menyimpannya dalam fuel tank. Saat dibutuhkan, common rail akan mengambil bahan bakar yang tersimpan dan mengolahnya melalui proses pembakaran bahan Memberikan Tekanan pada Bahan BakarBahan bakar yang tersimpan pada fuel tank tidak bisa diinjeksikan begitu saja. Agar bisa digunakan, bahan bakar memerlukan tekanan dalam jumlah tertentu. Common rail melalui high pressure pump memberikan tekanan pada bahan bakar agar dapat mencapai high pressure accumulator. Dengan tekanan dari common rail, bahan bakar pun bisa digunakan di ruang Mendistribusikan Bahan Bakar Tidak hanya memberikan tekanan yang sesuai pada bahan bakar, cara kerja common rail juga mencakup distribusi bahan bakar. Bahan bakar yang telah diberi tekanan harus disalurkan pada silinder-silinder mesin agar mobil bisa tetap berjalan. Common rail mendistribusikan bahan bakar bertekanan ini melalui pipa Mengatur Timing Injeksi Bahan BakarInjeksi bahan bakar tidak bisa dilakukan secara asal-asalan, harus dengan timing serta durasi yang tepat. Agar hal tersebut dapat terjadi, maka common rail dilengkapi dengan EDC, common rail bisa mengatur timing injeksi bahan bakar agar sesuai dengan langkah kerja masing-masing silinder mesin cara kerja common rail pada mobil diesel adalah dengan memberikan tekanan pada bahan bakar untuk kemudian disalurkan ke ruang bakar. Seluruh prosesnya diatur oleh EDC agar sesuai dengan langkah kerja silinder juga Lepas Sekring Alarm Bila Sirine Terus MeraungMengingat betapa pentingnya common rail pada mobil diesel, kunjungilah Auto2000 Digiroom sekarang juga apabila AutoFamily ingin melakukan servis berkala. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui website atau aplikasi Auto2000 Mobile Dealer Toyota sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. Anda bisa jadwalkan kunjungan di sini.
Fuel rail pressure sensor adalah sensor yang akan mendeteksi tekanan bahan bakar pada fuel rail ( pipa penghantar ). Sensor ini hanya terdapat pada mesin diesel yang mengusung sistem common rail. Fungsi utama sensor ini adalah untuk menentukan memberikan koreksi kepada ECU agar pompa bahan bakar bekerja sempurna ( tekanan yang dihasilkan sesuai
Sensor Sensor Pada Mesin Diesel Common Rail. Sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk menentukan berapa banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Cara kerja commn rail hampir sama dengan EFI Electronic Fuel Injection yang fungsi utamanya untuk menyuplai bahan bakar. Berikut ini, ada berbagai komponen sistem common rail dan fungsinya yang akan dijelaskan mulai dari awal solar masuk hingga diinjeksikan ke dalam mesin. Di dalamnya terdapat saringan kasar untuk menyaring kotoran dan fuel level gauge yang berguna sebagai pendeteksi volume solar ke dalam tangki. Komponen ini berfungsi untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa dari aliran solar kemudian mengendapkan air di sana. Tugasnya memang hanya membangkitkan tekanan saja karena untuk urusan timing telah diatur oleh solenoid yang ada di injector. Injector dalam sistem common rail sudah didesain secara khusus hingga terdapat solenoid yang bekerja dengan daya listrik. Dengan sistem kerja magnet yang ada di dalamnya, maka nozzle bisa terbuka hingga memiliki celah untuk tempat keluarnya solar. Mengenal Common Rail System Mesin Diesel Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor.Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Ini 9 Sensor Penting Di Sistem Bahan Bakar Injeksi Di Mesin Mobil pasokan bahan bakar elektronik alias electronic fuel injection EFI didukung beberapa sensor. Sensor-sensor ini bertugas memberi data kepada ECU Electronic Control Unit untuk diolah sebelum menentukan debit bahan bakar yang harus disemprotkan ke ruang bakar via injektor. Semakin banyak sensor, semakin baik efsiensi mesin yang dihasilkan. Berikut sebagian sensor-sensor yang terdapat di dalam sistem injeksi mesin mobil. BACA JUGA Kampas Rem Lepas Karena Rem Parkir Aktif Terlalu Lama, Ini Solusinya. Throttle Position Sensor TPS. Sensor ini berfungsi untuk memberikan data mengenai sudut bukaan throttle. Semakin besar bukaan, semakin banyak pula udara yang masuk, sehingga debit bahan bakar pun perlu disesuaikan. Air Flow Meter AFM/Manifold Air Pressure MAP. Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Diesel Common Rail Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi. Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor. Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum. Saat guru menjelaskan bahwa ada beberapa mesin diesel common rail yang menggunakan busi pijar, Bayu sedikit bingung. Sepengetahuan Bayu busi pijar hanya digunakan mesin-mesin diesel lama dan yang menggunakan ruang bakar tambahan. Fungsi busi pijar pada mesin diesel common rail adalah Advertisement Mesin diesel common rail adalah inovasi baru pada mesin berbahan bakar solar. Layaknya EFI pada mesin bensin, sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik dalam menentukan jumlah solar yang dinjeksikan kedalam ruang bakar. Hasilnya, pembakaran berlansung lebih efisien, hemat BBM dan lebih ramah lingkungan. Pada artikel sebelumnya sudah kita ulas secara detail bagaimana sistem common rail ini bekerja. Diartikel ini, kita akan membahas secara rinci semua komponen yang berinteraksi pada mesin diesel common rail. Apa saja ? simak selengkapnya dibawah. Nama Komponen Sistem Common rail beserta Fungsinya Beberapa komponen pada sistem common rail merupakan komponen sistem bahan bakar diesel. Namun pada sistem ini, terdapat penambahan komponen elektrikal yang akan menopang cara kerja common rail ini. Nama komponen common rail meliputi ; A. Komponen Bahan bakar Komponen ini terletak membentang dari awal solar dimasukan hingga solar disuplai ke dalam mesin. Komponen ini meliputi 1. Tangki bahan bakar. Baik sistem bahan bakar konvensional maupun elektronik, komponen bahan bakar berupa tanki wajib hadir. Hal ini dikarenakan fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyimpan cadangan solar yang akan di masukan ke dalam mesin saat proses pembakaran. 2. Electric fuel pumpPompa bahan bakar elektrik adalah sebuah komponen yang berfungsi memompa atau menyuplai solar dari tanki ke pompa tekanan tinggi pada mesin. Baik diesel konvensional atau common rail sama-sama memiliki komponen ini, tapi pada tipe modern fuel pump sudah bersifat elektrik dan posisinya ditenggelamkan kedalam tanki. Dengan kata lain, pompa bekerja menggunakan motor listrik dimana seluruh fuel pump akan tenggelam oleh solar didalam tanki. Sehingga kalau anda mencari dimana letak pompanya, anda harus membuka bagian tanki. Didalam satu set electric fuel pump ini, juga terdapat saringan kasar dan fuel lever gauge. saringan kasar berfungsi untuk menyaring kotoran berukuran besar dari solar. fuel lever gauge berfungsi untuk mendeteksi volume solar didalam tanki 3. Filter Solar Filter solar ini terletak pada fuel line setelah keluar dari fuel pump sebelum masuk ke dalam pompa tekanan tinggi. Fungsinya untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa oleh aliran solar dan mengendapkan air yang terbawa pada aliran solar. Fuel filter pada mesin diesel common rail bersifat lebih halus, karena sistem ini lebih sensitif terhadap kotoran yang terbawa pada aliran solar. Kotoran ini berpotensi menggagalkan proses pembakaran karena merusak injector. 4. Pompa tekanan tinggi Supply pump akan bertugas untuk membangkitkan tekanan bahan bakar solar dari tanki hingga sekitar 160 MPa. Pompa ini bekerja secara mekanis mirip seperti sistem bahan bakar konvensional. Namun pompa ini memiliki konstruksi lebih simple. Umumnya pompa ini terletak pada kepala silinder mesin dan terhubung dengan camshaft sebagai penggerak pompa. Pompa ini juga tidak mempedulikan timing seperti pada diesel konvensional, karena pompa ini hanyalah membangkitkan tekanan bahan bakar. Untuk masalah timing, diatur oleh solenoid pada injector. 5. Fuel rail Fuel rail terletak setelah pompa tekanan tinggi. Fungsi fuel rail adalah untuk mempertahankan bahan bakar dalam tekanan tinggi setelah dibangkitkan oleh pompa tekanan tinggi. 6. Injector Injector adalah komponen utama sistem bahan bakar diesel yang fungsinya untuk mengeluarkan solar dari sistem bahan bakar ke dalam mesin dalam bentuk kabutan. Pada sistem common rail, injector sudah di desain khusus hingga memiliki rangkaian solenoid yang akan bekerja saat ada arus listrik yang mengalirinya. Saat solenoid bekerja, maka noozle akan terbuka sehingga bahan bakar bertekanan dari fuel rail akan keluar dalam bentuk kabutan. B. Komponen kontrol Bagian kedua dari rangkaian komponen sistem common rail adalah dari sisi kontrol elektrikal. Beberapa komponen yang termasuk dalam rangkaian sistem electric control adalah ; 1. Sensor Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi mendeteksi suatu kondisi pada mesin atau obyek lainya sebagai acuan untuk menghitung nilai aktuator. Mudahnya, sensor pada mesin diesel common rail berfungsi mendeteksi beberapa kondisi untuk menentukan timing dan volume solar yang akan di injeksikan. Sensor yang termasuk pada sistem common rail antara lain ; MAF & IAT. Sensor ini terletak pada area filter udara. Fungsinya untuk mendeteksi suhu dan massa udara intake. MAP Sensor. Berfungsi untuk mendeteksi kevakuman pada intake manifold. CKP & CMP Sensor. Sensor ini akan mendeteksi kecepatan mesin untuk menentukan timing dan RPM mesin. Knock Sensor. Berfungsi untuk mendeteksi engine knocking pada mesin. Fuel rail pressure sensor. Sensor ini terletak di ujung fuel rail. Fungsinya untuk mendeteksi tekanan fuel rail. ECT Sensor. Sensor yang berfungsi mendeteksi suhu mesin melalui air pendingin. App Sensor. Sensor yang terletak pada pedal gas untuk mendeteksi berapa dalam pedal gas diinjak oleh pengguna. 2. ECM ECM adalah kependekan dari Engine Control module. Beberapa menyebutnya ECU Electronic Control Unit. Fungsinya sebagai processor utama pada mesin untuk melakukan berbagai perhitungan khususnya menghitung jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin sesuai data sensor yang masuk. 3. Solenoid actuator Soleniod aktuator adalah perangkat yang berfungsi untuk menggerakan noozle didalam injektor. Bentuk dari solunoid ini berupa coil yang memiliki kemagnetan saat dialiri arus listrik. Kemagnetan tersebut dimanfaatkan untuk membuka noozle sehingga terbentuk celah pada ujung injektor sebagai tempat keluarnya solar. Jadi, solenoid ini terletak didalam injektor yang dikendalikan oleh ECM. Itulah beberapa nama komponen common rail dan fungsinya. Semoga jelas dan bermanfaat. Facebook Twitter Whatsapp Cara Kerja Common Rail. Sekarang masuk pada pembahasan utama mengenai cara kerja common rail. Jika dibandingkan, sebenarnya cara kerja common rail dengan EFI pada mobil bensin cukup mirip. Keduanya berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar diesel secara otomatis pada mesin. Mula-mula, bahan bakar yang disimpan dalam fuel tank dihisap oleh high Assalamu’alaikum sahabat otomotif indonesia, kali ini kita akan belajar tentang salah satu teknologi mesin diesel modern atau yang biasa disebut dengan teknologi common rail. Pengertian Teknologi Common RailKelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common RailPrinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common RailKomponen Sistem bahan bakar diesel common railKomponen Bagian Sistem Bahan BakarKomponen Sistem Kontrol Elektronik Pengertian Teknologi Common Rail Singkatnya, Teknologi Common rail adalah teknologi pada mesin diesel dimana kerja dari injector bahan bakar diatur secara elektronik, namun untuk mempelajarinya lebih jauh mari kita bahas lagi Jika pada mesin berbahan bakar bensin ada istilah karburator dan injeksi / EFI Electronic Control Injection , maka pada sistem bahan bakar mesin diesel ada istilah diesel konvensional dan common rail, contoh dari mesin diesel konvensional adalah mesin diesel pada traktor sawah, mesin diesel industri atau mesin diesel pada kendaraan diesel generasi lama seperti bus lama atau truck lama Mesin Traktor Mitsubishi l300 Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel common rail contohnya adalah kendaraan diesel generasi baru, contoh yang mudah dijumpai di sekitar kita adalah mitsubishi triton, pajero sport dll Mitsubishi Triton Mitsubishi Pajero Sport Sebagai bahan wawasan saja, ada beberapa pabrikan yang mengeluarkan merk mobil dengan 2 varian jenis mesin, contoh saja toyota innova dan suzuki ertiga, 2 merk mobil tersebut ada yang bermesin besin dan ada juga yang bermesin diesel, tentu mesin diesel yang digunakan adalah mesin diesel yang common rail, bukan yang konvensional Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common Rail Adapun kelebihan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lain Konsumsi bahan bakar yang lebih irit karena penentuan jumlah injeksi bahan bakar dikontrol secara elektronik oleh ECU Computer Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi Lebih ramah lingkuangan karena campuran bahan bakar yang tepat, sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dapat diminimalisir Lebih bertenaga karena campuran bahan bakar dan udara tepat Akselerasi lebih responsif karena pengaturan bahan bakar juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi Sedangkan Kekurangan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lain Biaya perbaikan yang lebih mahal Biaya pembuatan lebih mahal yang mengakibatkan kendaraan dengan mesin diesel common rail mempunyai harga jual lebih mahal Jika terjadi kerusakan perlu ilmu yang memadahi untuk memperbaiki tidak semua bengkel diesel dapat memperbaiki mesin diesel dengan teknologi common rail Prinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common Rail Pada mesin diesel konvensional bahan bakar akan keluar dari injektor dan masuk ke ruang bakar ketika injektor membuka, injektor membuka karena ada tekanan dari pompa bahan bakar dan menutup jika tidak ada tekanan Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Pada mesin diesel common rail, jumlah bahan bakar dan kapan bahan bakar di injeksikan ditentukan oleh ECU secara komputerisasi berdarkan beberapa data dari sensor seperti suhu mesin, bukaan pedal gas, kecepatan / RPM mesin dll Setelah sebelumnya kita belajar tentang prinsip dasar kerja mesin diesel Common Rail, Kali ini kita akan membahas komponen berserta fungsinya secara lebih mendalam Komponen Sistem bahan bakar diesel common rail Untuk mempermudah kita dalam mempelajarinya, kita akan mengkelompokkan setiap komponen ke dalam 3 sistem yang ada pada common rail, yaitu Sistem bahan bakar, Sistem kontrol elektronik, dan Sistem induksi udara Komponen Bagian Sistem Bahan Bakar Pada intinya sistem ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki bahan bakar sampai ke dalam ruang bakar, pada pembahasan sistem diesel konvensional kita ketahui bahwa untuk memasukan / menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar diperlukan tekanan yang sangat tinggi agar bahan bakar dapat melawan tekanan kompressi sehingga masuk ke dalam ruang bakar. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat skema aliran bahan bakar pada gambar dibawah ini, cari dimana letak tanki bahan bakar dan lihat anak panah yang menunjukan aliran bahan bakarnya Berdasarkan gambar diatas, secara berurutan bahan bakar melewati komponen berikut ini Tank Bahan Bakar Di dalam tanki inilah pengguna kendaraan menyimpan bahan bakar Pre Filter Pre filter berfunsi untuk menyaring kotoran agar kotoran tidak ikut terhisap oleh supply pump Supply pump Supply pump berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki sampai ke high pressure pump, berbeda dengan mesin diesel konvensional, pada mesin diesel common rail ini supply pump bekerja secara elektrik mirip seperti pompa bahan bakar pada sepeda motor / mobil injeksi bermesin bensin Low Pressure Fuel line selang bakar bakar tekanan rendah Low Pressure Fuel line / selang bahan bakar berfungsi untuk menghubungkan aliran bahan bakar dari / ke masing – masing komponen Fuel Filter & Water sedimenter Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Fuel filter mempunyai fungsi yang hampir sama dengan pre filter, namun Fuel filter ini mempunyai ukuran lubang penyaring yang lebih kecil daripada pre filter, sehingga fungsi dari fuel filter ini adalah untuk menyaring bahan bakar dari kotoran yang berukuran dalam fuel filter ini bahan bakar juga dipisahkan dengan air berdasarkan masa jenisnya High Pressure Pump High pressure pump berfungsi untuk menaikan tekanan bahan bakar menjadi tekanan tinggi sehingga nantinya bahan bakar dapat diinjeksikan ke dalam ruang bakar oleh nozzle, Pompa bahan bakar tekanan tinggi ini bekerja / memompa bahan bakar secara terus menerus selama mesin berputar High Pressure Fuel Line Selang Bahan Bahan tekanan tinggi High pressure fuel line / selang bahan bakar tekanan tinggi berfunsi untuk menghubungkan bahan bakar dari high pressure fuel line ke common rail Common rail Common rail ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari selang bahan bakar tekanan tinggi ke masing – masing injector Injector / Nozzle Injector / Nozzle berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar dalam bentuk kabut, Bagaimana injector bekerja? Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar Fuel Pressure limiter berfungsi untuk membatasi tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan cara mengalirkan sebagaian bahan bakar di common rail ke saluran bahan bakar tekanan rendah. Apa yang dimaksut membatasi tekanan? Mari kita cermati analogi berikut. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. Maka apa yang akan terjadi? Tentu tekanan bahan bakar akan sangat tinggi sehingga akan merusak komponen yang ada. Agar hal itu tidak terjadi maka dipasang fuel pressure limiter untuk “membocorkan” bahan bakar ke saluran bahan bakar tekanan rendah saat tekanan bahan bakar di common rail terlalu tinggi Komponen Sistem Kontrol Elektronik Pada pembahasan dasar kerja sistem bahan bakar mesin diesel common rail sudah disinggung bahwa common rails pada mesin diesel mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan sistem Injeksi / EFI pada mesin bensin. Pada sistem common rail juga terdapat berbagai sensor, actuator dan ECU ECU Electronic Control Unit ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor Berfungsi untuk mengetahui posisi camshaft / noken as, dari data sensor ini dapat diketuahui langkah Hisap, Kompressi, Usaha, Buang apa yang sedang bekerja pada masing – masing silider Fuel Pressure Sensor Sensor ini berfungsi untuk mengetahui besar tekanan bahan bakar di common rails, APP Sensor Sensor pedal gas Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor Berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin didapatkan dari suhu air pendingin / air radiator IAT Intake Air Temperature / Sensor suhu udara masuk Berfunsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk ke mesin MAF Mass Air Flow Sensor / Sensor jumlah udara masuk Berfungsi untuk mengetahui jumlah udara yang masuk ke dalam mesin Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum
Halini biasanya ada pada mesin diesel common rail, dimana data dari sensor ini akan digunakan sebagai salah satu acuan kadar solar yang diinjeksikan dan untuk menentukan kapan kipas pendingin dinyalakan. Kerusakan sensor akan menyebabkan data yang salah, missal meski suhu mesin sudah panas namun sensor tetap membaca suhu dingin. Itu akan
Mesin berbahan bakar solar atau biasa dikenal dengan mesin diesel banyak digunakan pada kendaraan berbobot berat seperti truk dan bus. Tapi tidak menutup kemungkinan mesin diesel digunakan untuk dapur pacu mobil-mobil penumpang seperti SUV bahkan MPV. Hal ini ditambah pula dengan perkembangan dunia otomotif dimana sekarang sudah banyak sekali mobil bermesin diesel dengan teknologi common rail. Lalu seperti apa sebenarnya bentuk dari mesin diesel common rail dan apa kelebihan dari mesin diesel common rail ini ? mari kita bahas selengkap-lengkapnya. Pengertian Mesin Diesel Common Rail Sistem common rail adalah mekanisme penyaluran bahan bakar solar dari tanki ke dalam ruang bakar secara langsung, dengan bantuan perangkat elektronik sebagai pengontrol volume bahan bakar yang disuplai. Dengan kata lain, common rail itu seperti sistem EFI pada mesin diesel. Perkembangan sistem common rail sendiri sebenarnya sudah dimulai dari tahun 1960-an, saat itu prototype dari mekanisme common rail telah diciptakan oleh Robert Hubber dari Swiss. Namun penggunaannya pada kendaraan, pertama kali dimulai pada tahun 1990-an di Jepang. Saat itu skema common rail dipakai pada mesin diesel alat berat. Namun di era sekarang, mekanisme common rail sudah semakin disempurnakan oleh masing-masing insinyur developer kendaraan. Sehingga, mesin diesel common rail bisa diaplikasikan pada mobil MPV sekalipun. Contoh MPV yang menggunakan mesin diesel common rail adalah Chevrolet Spin Diesel dan Ertiga Diesel. Apa kelebihan common rail ? Suplai bahan bakar lebih ideal karena dikontrol oleh ECU Tenaga mesin lebih enteng Emisi lebih ramah lingkungan Suara mesin juga lebih tenang Konsumsi bahan bakar lebih irit Lalu Bagaimana Cara Kerja Mesin Diesel Common Rail ? Dari penjelasan diatas, setidaknya anda sudah paham apa itu sistem common rail dan apa kelebihan sistem ini. Untuk anda yang masih penasaran tentang skema common rail, mari kita bahas lebih dalam tentang cara kerja dan konstruksi sistem common rail. img ; Seperti yang dikatakan diawal, sistem common rail itu merupakan sistem EFInya mesin diesel. Artinya sistem ini berperan pada sektor suplai bahan bakar. Dimana pada skema konvensional, solar dari tanki akan disalurkan ke pompa tekanan tinggi. Pompa tekanan tinggi ini tidak hanya sekedar menaikan tekanan solar. Pompa ini akan menaikan tekanan solar secara spontan dan pada timming tertentu. Bisa dikatakan, untuk mesin diesel konvensional 4 silinder maka ada 4 chanel pada pompa yang masing-masing akan bekerja secara bergantian sesuai timmingnya. Sehingga kalau ada pertanyaan, bagaimana solar bisa mengabut pada injektor tipe konvensional ? Jawabannya solar dapat mengabut karena ada peningkatan tekanan solar yang signifikan secara spontan. Dimana ujung injektor nozle sudah dibuat dengan lubang super kecil. Sehingga saat solar bertekanan tinggi berinteraksi dengan ujung nozle tersebut, maka solar akan mengabut. Tapi pada sistem common rail sedikit berbeda. Dimana letak perbedaanya ? Sistem common rail tetap memiliki pompa tekanan tinggi, namun fungsi pompa ini disederhanakan hanya untuk menaikan solar secara konstan. Artinya tidak seperti pompa tipe konvensional yang hanya akan menaikan tekanan solar saat mencapai timming, melainkan pompa common rail ini akan terus menekan solar untuk menjaga tekanan solar tetap tinggi stabil. Dan yang berbeda lagi, ada pada bagian injektor. Injektor pada sistem common rail dibuat normaly closem, artinya dalam kondisi off injektor akan tertutup rapat tanpa celah sedikitpun. Ketika timming pengapian tercapai, maka solenoid akan membuka nozle sehingga akan ada celah pada ujung injektor. Hasilnya, solar yang sebelumnya sudah dalam kondisi full pressure otomatis keluar dengan kondisi terkabut karena lubang pada nozle yang dibuka soleniod ini juga cukup kecil. Dan yang mengendalikan kapan solenoid terbuka, itu adalah ECU selaku otak atau processor utama dari sistem common rail. Jadi, secara lebih sederhana Perbedaan mekanisme diesel konvensional dan diesel common rail ada pada metode penginjeksian solar. Dimana pada tipe konvensionak, injekor dibuat agar tetap terbuka dan tekanan solar yang akan mengontrol. Sementara pada mekanisme common rail, tekanan solar dibuat tetap stabil dan injektor yang akan mengontrol. Lebih detail tentang bagaimana common rail bekerja, bisa anda lanjutkan pada artikel berikut cara kerja sistem common rail. Lalu bagaimana cara ECU mengontrol injektor ? Tentu ini adalah tugas dari perangkat elektronik. Perangkat ini pula yang akan mengatur RPM dari mesin dengan mengatur volume solar yang diinject didalam ruang bakar. Secara kasar ada tiga kelompok perangkat elektronik yang digunakan yakni ; Sensor ECU Aktuator 1. Sensor Sensor adalah perangkat pendeteksi, artinya sensor akan mendeteksi semua informasi yang diperlukan untuk menghitung berapa bahan bakar yang ideal. Sensor ini tidak hanya satu, karena yang diukur itu ada lebih dari satu. Beberapa sensor yang ada pada sistem common rail antara lain ; IAT intake air temperature untuk menghitung suhu udara intake. MAF mass air flow untuk menghitung masa udara berdasarkan kecepatan aliran. MAP manifold air pressure untuk menghitung tekanan didalam intake untuk menentukan beban mesin. CKP crankshaft position untuk menghitung RPM mesin. CMP camshaft position untuk mencari tahu timming atau posisi silinder mesin. ECT engine coolant temperature untuk menghitung suhu mesin. APP accelerate pedal position menghitung sudut pembukaan peda gas untuk menerjemahkan RPM mesin yang dikehendaki pengemudi. 2. ECU ECU electronic control unit adalah perangkat processor yang berfungsi memproses semua informasi yang didapat dari semua sensor. ECU terbuat dari serangkaian IC dan perangkat elektronik lain seperti CPU pada komputer. Bentuk data komunikasi pada ECU umumnya menggunakan tegangan analog, dimana nominal tegangan akan mengartikan informasi tertentu. Namun ada pula ECU yang sudah menggunakan skema digital. Lebih lengkap, Penjelasan lengkap tentang ECU pada mobil 3. Aktuator Aktuator adalah perangkat output yang akan melaksanakan perintah dari ECU. Dalam hal ini, solenoid didalam injektor berperan sebagai aktuator. Hasil perhitungan dari ECU akan berupa tegangan dengan interval tertentu, tegangan ini akan disalurkan ke masing-masing injektor. Tugas aktuator/solenoid adalah mengkonversi tegangan dari ECU ke bentuk gerakan pembukaan nozle sehingga solar dapat mengabut. Selengkapnya tentan komponen pada sistem common rail, bisa anda simak pada artikel berikut 8 komponen sistem common rail dan fungsinya. Sekian artikel singkat tentan materi sistem common rail, semoga menambah wawasan kita.
Injektor pada mesin diesel berfungsi menyemprotkan bahan bakar. 2. Agar injektor bisa menghasilkan pengabutan bahan bakar diesel yang sempurna dibutuhkan tekanan bahan bakar yang sangat tinggi, bisa mencapai 1.350-1.800 bar. 3. Tingginya tekanan ini membuat lubang penyemprot bahan bakar diesel di injektor tidak boleh tersumbat kotoran.

– Salam Teknisi Mobil Indonesia, apa kabar kalian semua hari ini? Semoga semua baik-baik saja dan tetap semangat menjalani aktivitas sepanjang hari ini pada bengkelnya masing-masing. Bahasan singkat kita kali ini adalah tentang 10 Sensor Mesin Innova Diesel Common-rail 2KD FTY. Berikut bahasan selengkapnya. 10 Sensor Mesin Innova Diesel Common-rail 2KD FTY Tujuan pengembangan teknologi saat ini adalah menuju pada mesin yang ramah lingkungan tetapi tidak meninggalkan performa. Ramah lingkungan berarti emisi gas buang seminim mungkin, sedangkan performa tentu saja tenaga dari mesin masih dapat menjadi andalan. Selain keduanya masih ada lagi yakni efisiensi bahan bakar yang wajib pabrikan otomotif mana pun lakukan demi menghadapi krisis bahan bakar fosil. Mungkin itu beberapa dari sekian alasan mengapa mobil sekarang full of sensors pada mesinnya. Salah satu yang banyak menggunakan sensor pada mesinnya adalah mesin diesel common-rail Kijang Innova dengan kode 2KD FTY. Pada mesin ini ada sepuluh sensor yang mendukung kerja mesin. Semua tercakup dalam sebuah manajemen mesin dan terhubung dengan engine control unit atau lebih kita kenal dengan istilah ECU atau ECM. Sensor-sensor tersebut saya uraikan dalam video berikut ini; Diesel common rail memanfaatkan sensor-sensor tersebut untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mencapai performa maksimum mesin. Sensor pada Diesel common-rail Innova 2015 Pertama – Sensor Pedal Gas. Sensor ini mendeteksi sudut pedal gas pada saat pengemudi tekan. Informasi kemudian sensor kirim ke ECU sebagai data awal pembukaan katup throttle oleh motor pada throttle body. Biasanya jika sensor ini rusak meski pedal gas sudah kita tekan penuh, rpm tidak mau naik. Lihat 6 Ciri tanda sensor pedal gas rusak. Kedua – Sensor TPS. Sensor TPS atau throttle position sensor adalah sensor yang mendeteksi pembukaan sudut katup throttle. Sensor ini terletak pada throttle body. Memiliki tiga buah pin konektor yang semua terhubung dengan ECU. Satu kabel untuk tegangan referensi dari ECU, satu kabel sinyal, dan satunya adalah ground. Sama seperti sensor pedal gas, jika ada masalah pada sensor TPS salah satunya rpm tidak bisa naik meski pedal gas sudah kita tekan habis. Lihat Tanda sensor TPS mengalami kerusakan. Ketiga – Sensor MAF+IAT. Pada mesin Innova diesel 2015, sensor MAF dan sensor IAT tergabung menjadi satu. Sensor MAF atau mass air flow sensor mendeteksi jumlah masa aliran udara yang masuk ke mesin. Sementa itu, sensor IAT atau intake air temperatur adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi temperatur udara dalam intake manifold. Lihat Tanda sensor MAF Rusak dan Ciri sensor IAT Rusak. Keempat – Sensor ECT. Engine coolant temperatur sensor atau sensor ECT adalah sensor yang bertugas mendeteksi temperatur coolant radiator. Sensor ini terletak di saluran coolant radiator pada kepala silinder. Memiliki dua buah konektor yang semua kabelnya menuju ke ECU. Lihat Ciri sensor ECT Rusak. Kelima – Sensor CKP. Crankshaft position sensor atau sensor CKP terletak pada bagian depan mesin dekat puli poros engkol. Fungsi sensor ini adalah mendeteksi putaran mesin dan mendeteksi possi titik mati atas TMA masing-masing piston. Sensor ini kalau mati biasanya mesin tidak bisa kita hidupkan karena tidak ada api busi sama sekali. Lihat Ciri sensor CKP rusak, untuk melihat ciri lain dari kerusakan sensor satu ini. Lima Sensor Berikutnya Keenam – Sensor CMP. Camshaft position sensor atau sensor CMP pada Innova 2015 terletak pada bagian depan gigi power supply pump. Fungsi sensor ini adalah untuk mendeteksi putaran camshaft dan posisi top kompresi pada masing-masing silinder. Ada beberapa kesamaan ciri apabila sensor ini rusak. Lihat Ciri sensor CMP rusak untuk melihat lebih jauh seperti apa tanda kerusakannya. Ketujuh – Sensor Tekanan Solar. Sensor ini terletak pada ujung pipa common rail. Tugasnya adalah mendeteksi tekanan bahan bakar pada common rail. Kedelapan – Sensor MAP. Manifold absolute pressure sensor atau sensor MAP mesin 2KD FTV terletak pada saluran masuk udara. Tugasnya adalah untuk mendeteksi tekanan absolut intake manifold. Memiliki tiga konektor yang semua terhubung langsung ke ECU. Satu untuk sinyal referensi dari ECU, satu sinyal ke ECU dan satu ground. Lihat Tanda kerusakan sensor MAP. Kesembilan – Sensor EGR. Exhaust gas recirculation sensor atau sensor EGR. Sensor ini terletak pada ujung mekanisme EGR. Tugasnya adalah untuk mendeteksi pembukaan katup EGR. Lihat Tanda kerusakan katup dan sensor EGR untuk melihat seperti apa masalah yang mungkin timbul dari kerusakan sensor ini. Kesepuluh – Sensor temperatur BB. Fuel temperature sensor atau sensor temperatur bahan bakar terletak pada bagian belakang supply pump. Sensor ini mendeteksi temperatur solar.

Sistem injeksi motor diesel. Pada motor diesel penginjeksian bahan bakar di kelompokkan menjadi 2 jenis sistem yaitu Direct Injection dan Indirect Injection. Pengelompokan tersebut didasarkan pada lokasi atau ruang tempat terjadinya injeksi. Selebihnya akan di bahas secara lengkap masing-masing jenis injeksi diesel.
Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Meskipun teknologi Common Rail System ini sudah lama, namun karena kebutuhan akan tenaga mesin yang lebih besar dengan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan, maka Common Rail mengalami perkembangan yang cukup signifikan hingga menjadi tren teknologi mobil dengan mesin diesel saat ini. Common Rail System pada mesin diesel bisa dikatakan serupa dengan Electronic Fuel injection System pada mesin bensin. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara elektronik. Ini artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan bakarnya. Komponen Common Rail System Secara garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail System. 1. Engine Control Unit ECU Engine Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan efisien. 2. Sensor Sensor yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di mesin. Berikut adalah sensor-sensor yang umum ada di Common Rail System Camshaft Position Sensor Crank Angle Position Sensor Engine Coolant Temperatur Sensor Accelerator Pedal Sensor Manifold Absolute Pressure Sensor Barometric Pressure Sensor Air Temperatur Sensor Oxygen Sensor Fuel Temperature Sensor Rail Pressure Sensor Knock Sensor 3. High Pressure Supply Pump High Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Injektor. High Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Bahan bakar bertekanan yang dihasilkan tersebut, kemudian dikirim menuju ke Fuel rail. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor. 4. Fuel Rail Common Rail Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam mesin. Selain menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Oleh karena itu, pada Fuel Rail ini biasanya terdapat Fuel Pressure Limiter yang bertugas untuk mempertahankan tekanan tersebut. Nilai tekanan minimal yang dapat membuka katup pada pressure limiter ini berkisar diatas 220 MPa 32,000 psi, sedangkan jika kurang dari 50 MPa 7,250 psi maka katup akan menutup dengan sendirinya. Untuk membaca tekanan bahan bakar yang ada di dalam Fuel Rail ini, maka pada Fuel Rail juga dipasangkan sebuah sensor yang bernama Fuel Pressure Sensor. Dengan Begitu, maka ECU dapat dengan mudah membaca tekana yang terjadi didlam Fuel Rail. 5. Injector Injector pada Common Rail System memiliki rangkaian solenoid yang di desain khusus agar injector dapat bekerja mengalirkan bahan bakar ke dalam mesin sesuai dengan perintah dari ECU. Artinya, ketika ECU memberikan arus listrik ke injector, maka katup didalam injector akan terbuka dan bahan bakar bertekanan bisa di injeksikan secara langsng kedalam mesin. Dengan begitu, maka Injector pada Common Rail System ini berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut. Injector dihubungkan secara langsung dengan Fuel Rail melalui sebuah pipa. Cara Kerja Common Rail System Perhatikan pada gambar rangkaian Common Rail System dibawah berikut Berikut adalah proses dan cara kerja pada common rail system Bahan bakar solar dari dalam tangki akan dialirkan menuju Fuel Filter untuk disaring Setelah disaring, kemudian solar mengalir masuk kedalam High Pressure Supply Pump Didalam High Pressure Supply Pump, solar dipompa dan ditekan masuk kedalam Fuel Rail secara terus menerus hingga menghasilkan tekanan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan mesin Solar bertekanan tinggi juga akan masuk kedalam injector dan sudah dalam posisi standby siap di injeksikan. ECU mesin menerima data-data dari sensor kemudian menganalisa dan memutuskan injector untuk terbuka dengan mengalirkan listrik menuju ke solenoid didalam injector tersebut Ketika Injector terbuka, maka solar bertekanan tinggi akan ter injeksikan kedalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut, untuk kemudian dibakar oleh mesin sehingga mesin dapat bekerja. Baca Juga Perbandingan mesin bensin vs mesin diesel Apa itu turbo, fungsi dan manfaatnya bagi mesin Kelebihan dari Common Rail System Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal ini akan berimbas pada peningkatan dan penyempurnaan proses pembakaran di dalam mesin, efeknya tenaga mesin akan meningkat. Selain peningkatan tenaga mesin, Common Rail System juga memberikan kerja mesin yang lebih akurat sehingga mampu menurunkan konsumsi bahan bakar dan membuat getaran mesin lebih halus. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Kekurangan dari Common Rail System Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Common Rail System membutuhkan bahan bakar solar yang benar-benar bersih dan berkualitas. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Dalam perawatannya, mesin dengan Common Rail System tergolong sulit untuk diperbaiki dan dilakukan di bengkel-bengkel umum, terlebih jika perbaikannya sudah merambat masuk pada ECU dan sistem kontrol elektrisnya.

Sementara itu, mesin diesel commonrail menggunakan sistem injeksi langsung yang lebih canggih, di mana bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar melalui pipa yang disebut common rail. Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel commonrail terdiri dari beberapa komponen, yaitu fuel tank (tangki bahan bakar), fuel pump (pompa bahan bakar

Sunday, September 24, 2017 Edit Mesin diesel common rail EFI merupakan mesin diesel modern yang sistem kerjanya sudah computerize, artinya sudah menggunakan komponen elektronik seperti sensor-sensor dan control unit untuk mengontrol kinerjanya. Saat mengalami kerusakan yang berhubungan dengan sistem kontrol maka kode kerusakan akan disimpan di dalam memori control unit untuk memudahkan melakukan analisa perbaikan, ikuti petunjuk kode DTC yang ditampilkan saat melakukan perbaikan. Namun jika tidak terdapat kode kerusakan atau DTC lakukanlah pemeriksaan dasar sebagai langkah awal perbaikan. Diesel Common Rail Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan troubleshooting yang sistematis sehingga kerusakan dapat diperbaiki secara akurat dan cepat. Tidak bisa start Sulit starter Area yang dicurigai Starter Relay starter Water temp. sensor Sulit starter saat mesin dingin Area yang dicurigai Sirkuit sinyal STA Injektor Saringan bahan bakar ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Sulit starter saat mesin panas Area yang dicurigai Sirkuit sinyal STA Injektor Saringan bahan bakar Tekanan kompresi ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Mesin mati segera setelah start Area yang dicurigai Saringan bahan bakar Injektor Sirkuit sumber daya ECU ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Lain-lain Mesin mati Area yang dicurigai Sirkuit sumber daya ECU Injektor ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Idle pertama yang tidak tepat Idling buruk Area yang dicurigai Saringan bahan bakar Injektor ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Idle speed mesin tinggi Idling buruk Area yang dicurigai Sirkuit sinyal A/C Injektor Sirkuit sinyal STA ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Idle speed mesin lebih rendah Idling buruk Area yang dicurigai Sirkuit sinyal A/C Injektor Sirkuit kontrol EGR Tekanan kompresi Celah katup Saluran bahan bakar Pengurasan udara ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Idling kasar Idling buruk Area yang dicurigai Injektor Saluran bahan bakar Pengurasan udara Sirkuit kontrol EGR Tekanan kompresi Celah katup ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Hunting saat mesin panas Idling buruk Area yang dicurigai Injektor Sirkuit sumber daya ECU Tekanan kompresi Saluran bahan bakar Pengurasan udara Celah katup ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Hunting saat mesin dingin Idling buruk Area yang dicurigai Injektor Sirkuit sumber daya ECU Tekanan kompresi Saluran bahan bakar Pengurasan udara Celah katup ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Tersendat/Akselerasi buruk Kemampuan pengendaraan buruk Area yang dicurigai Injektor Saringan bahan bakar Sirkuit kontrol EGR Tekanan kompresi ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Knocking Kemampuan pengendaraan buruk Area yang dicurigai Injeckor Sirkuit kontrol EGR ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Asap hitam Kemampuan pengendaraan buruk Area yang dicurigai Injektor Sirkuit kontrol EGR ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Asap putih Kemampuan pengendaraan buruk Area yang dicurigai Sirkuit kontrol EGR Injektor Saringan bahan bakar ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar Diesel throttle Surging/Hunting Kemampuan pengendaraan buruk Area yang dicurigai Injektor ECU mesin Supply pump Sensor tekanan bahan bakar

.
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/647
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/646
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/7
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/858
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/817
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/334
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/782
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/967
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/65
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/521
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/168
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/463
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/817
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/973
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/56
  • sensor sensor pada mesin diesel common rail