Jawaban. Jika membaca dari awal surat, maka memulai dengan ta'awudz dan basmalah. Adapun bacaan ta'awudz berdasarkan perintah Allah Azza wa Jalla : ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุฌููŠู…ู. Apabila kamu membaca al-Qur`รขn hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. [an-Nahl/16:98]
Istiโ€™adzah atau taโ€™awudz sebagai doa dan pembuka dalam melantunkan Al-Qurโ€™an memiliki banyak ragam redaksi. Ragam redaksi ini tidak lepas dari hasil ijtihad para ulama berdasarkan pada beberapa ayat dalam Al-Qurโ€™ Surat al-Aโ€™raf ayat 200 ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุฒูŽุบูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู†ูŽุฒู’ุบูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ุนูŽู„ููŠู’ู…ูŒ. Kedua, Surat An-Nahl ayat 98 ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุฃูŽู†ูŽ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู. Ketiga, Surat Ghafir ayat 56, ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุจูŽุตููŠู’ุฑู. Keempat, Surat Fussilat ayat 36, ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุฒูŽุบูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู†ูŽุฒู’ุบูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู. Sebagaimana telah disinggung pada artikel sebelumnya bahwa redaksi yang populer dan paling unggul menurut kebanyakan ulama adalah ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู. Menurut Abdul Fattah Al-Qadhiy, dalam komentarnya pada kitab Hirz Al-Amaniy wa Wajh Al-Tahaniy atau yang dikenal dengan matan Al-Syathibiy, redaksi taโ€™awwudz ini tidak hanya bergantung pada kalimat di atas, boleh mengurangi dari redaksi di atas atau menambahkannya, seperti contoh ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู atau ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู. Lihat Abdul Fattah Al-Qadhiy, al-Wafiy fi Syarh al-Syathibiyyah fi al-Qiraโ€™at al-Sabโ€™i, Jeddah, Maktabah Al-Sawadiy, 1992, hlm, 43Baca Hukum, Waktu, dan Cara Membaca Taโ€™awudz atau Istiโ€™adzahProfil Singkat Imam Qiraโ€™at Asyrah Beserta Para PerawinyaSebelum menjelaskan redaksi yang dipakai oleh para imam qiraโ€™at, alangkah baiknya dijelaskan terlebih dahulu tentang profil imam-imam di atas berikut perawinya agar mudah dipahami dan terhindar dari keserupaan. Urutan profil imam-imam qiraโ€™at ini sesuai dengan apa yang ditulis oleh Imam Imam Nafiโ€™ bin Abdurrahman w. 169 H. Beliau juga dikenal dengan panggilan imam โ€œAl-Madaniyโ€. Perawinya yang paling terkenal adalah Imam Qalun w. 220 H dan Imam Warsy w. 197 H. Kedua perawi ini belajar dan meriwayatkan langsung dari Imam Nafiโ€™. Imam Qalun, menurut sebagian riwayat adalah anak tiri Imam Nafiโ€™, sedangkan Imam Warsy adalah santri dari Mesir, yang sudah matang dalam ilmu qiraโ€™at sebelum datang ke Madinah. Meskipun keduanya belajar kepada satu guru, yaitu Imam Nafiโ€™, namun dalam metode bacaan ushul Al-Qiraโ€™at banyak perbedaan. Kedua, Imam Abdullah bin Katsir w. 120 H. Beliau lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Katsir atau Imam โ€œAl-Makkiyโ€. Perawinya yang paling terkenal adalah Imam Al-Bazziy w. 250 H dan Imam Qanbul w. 291. Kedua perawi ini tidak langsung meriwayatkan dari Imam Ibnu Katsir tapi melalui beberapa jalur Imam Abu Amr Al-Bashriy w. 154 H. Namanya adalah Zabban bin Al-Alaโ€™. Beliau lebih sering disebut oleh kalangan ahli qurraโ€™ sebagai imam โ€œAl-Bashriyโ€. Kedua perawinya yang paling terkenal adalah Imam Al-Duriy w, 246 H dan Imam Al-Susiy w. 261 H. Kedua perawi ini meriwayatkan qiraโ€™at Imam Al-Bashriy melalui jalur perawi, yaitu dari Imam Yahya Al-Yazidiy. Keempat, Imam Ibnu Amir w. 118 H. Nama beliau Abdullah bin Amir. Panggilan yang melekat pada beliau adalah Ibnu Amir atau โ€œAl-Syamiyโ€. Kedua perawi yang meriwatkan bacaannya adalah Hisyam w. 245 H dan Ibnu Dzakwan w. 242 H. Kedua perawi ini meriwatkan qiraโ€™at Imam Ibnu Amir melalui jalur Imam Ashim bin Abi Al-Najud Al-Kufiy w. 128 H. Kedua perawinya yang paling terkenal adalah Imam Syuโ€™bah w. 193 H dan Imam Hafsh 180 H. Kedua perawi ini meriwayatkan langsung dari Imam Ashim tanpa melalui jalur perantara. Namun, Perawi yang kedua adalah paling terkenal dan banyak dibaca di belahan dunia Islam, utamanya di benua Asia. Pada artikel berikutnya, insyaAllah, penulis akan menguraikan tentang kronologis kemasyhuran riwayat Imam Hamzah bin Al-Zayyat w. 156 H. Imam Syatibiy menjulukinya dengan sebutan โ€œImam Shoburโ€ pemimpin yang sabar atau tahan menderita. Kedua perawinya yang paling terkenal adalah Imam Khalaf w. 229 H dan Imam Khallad w. 220 H. Kedua perawi ini tidak langsung belajar kepada Imam Hamzah tapi melalui jalur Imam Imam Ali bin Hamzah Al-Kisaโ€™i w. 189 H. Kedua perawi yang paling terkenal dan belajar langsung kepada beliau tanpa perantara perawi adalah Imam Abi Al-Harits w. 240 H dan Imam Al-Duriy telah disebutkan di atas; perawi Imam Abu Amr Al-Bashriy. Ketiganya ini Imam Ashim, Hamzah dan Ali Al-Kisa;i berasal dari Kufah sekarang daerah Irak dan sekitarnya.Kedelapan, Imam Abu Jakfar, namanya adalah Yazid bin Al-Qaโ€™qaโ€™ w. 128 H. Beliau merupakan salah satu guru dari Imam Nafiโ€™. Kedua perawinya yang terkenal adalah Ibnu Wardan w. 160 H dan Ibnu Jammaz w. 170 H.Kesembilan, Yaโ€™kub bin Ishaq bin Zaid Al-Hadramiy w. 205 H. Kedua perawinya yang terkenal adalah Imam Ruwais 238 H dan Imam Rauh w. 235 H.Kesepuluh, Imam Khalaf Al-Asyir w. 229 H. Namanya adalah Khalaf bin Hisyam bin Tsaโ€™lab Al-Bazzar. Namun beliau lebih dikenal dengan sebutan โ€œKhalaf al-Asyirโ€. Imam Khalaf ini selain sebagai Imam Qiraโ€™at juga sebagai perawi dari Imam Hamzah. Kedua perawinya adalah Imam Ishaq Al-Warraq w. 280 H dan Imam Idris Al-Haddad w. 290 H. Lihat Abdul Fattah Al-Qadhiy, Al-Budur Al-Zahirah, Beirut Dar al-Kitab Al-Arabiy, tt hlm Taโ€™awudz Menurut Ahli Qurraโ€™ beberapa redaksi istiโ€™adzah atau taโ€™awwudz yang digunakan oleh ulama qiraโ€™at. Sebagian imam qiraโ€™at dengan imam qiraโ€™at lainnya memiliki redaksi istiโ€™adzah yang sama, namun ada pula yang berbeda. Di samping itu juga, antara perawi dengan perawi yang lainnya meskipun satu guru ada yang berbeda redaksinya, sebab para imam qiraโ€™at tidak hanya mengajarkan dan meriwayatkan satu redaksi kepada murid-muridnya. Demikian inilah keindahan perbedaan dalam studi ilmu qiraโ€™at. Berikut adalah redaksi istiโ€™adzah menurut ulama qiraโ€™atPertama, Imam Abi Amr Al-Bashriy, Imam Ashim Al-Kufiy dan Imam Yaโ€™kub Al-Hadhramiy memilih menggunakan redaksi sebagai berikutุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู… Redaksi ini, bagi mereka, sesuai dengan firman Allah ๏ทป, dalam Surat an-Nahl ayat 98ููŽุฅูุฐูŽุงู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุฃูŽู†ูŽ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู Sementara Imam Hafsh, perawi Imam Ashim, sebagaimana disampaikan oleh Imam Hubairah, memilih menggunakan redaksi istiโ€™adzah sebagai berikutุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…Pemilihan redaksi ini karena menggabungkan tiga ayat, yaitu Surat an-Nahl 98, al-Haqqah 33 dan Fusshilat Imam Nafiโ€™, Imam Jakfar Al-Qaโ€™qaโ€™, Imam Ibnu Amir Al-Syamiy, Imam Ali Al-Kisaโ€™i dan Imam Khalaf Al-Asyir memilih menggunakan redaksi sebagai berikutุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู Mereka memilih menggunakan redaksi ini karena menggabungkan dua ayat dalam dua surat yang berbeda Surat Al-Aโ€™raf ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุฒูŽุบูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู†ูŽุฒู’ุบูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ุนูŽู„ููŠู’ู…ูŒ dan surat Fusshilat ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุฒูŽุบูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู†ูŽุฒู’ุบูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู.Ketiga, Imam Ibnu Katsir memilih menggunakan redaksi sebagai berikutุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…Tambahan kata ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู, sifat dari lafadz jalalah, ini karena sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam surat al-Haqqah ayat 33 ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ุงูŽูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู . Dalam hal ini Imam Ibnu Katsir juga mengawinkan dua ayat, yaitu Surat An-Nahl 98 dan Al-Haqqah 33. Imam Al-Hadzaliy menambahkan satu riwayat dari jalur Al-Zinabiy, yaitu ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู.Keempat, Imam Hamzah menggunakan redaksi sebagai berikutุฃูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ุŒ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ูPada kalimat istiโ€™adzahnya, Imam Hamzah menggunakan sesuai dengan versi lafadz yang tertera dalam empat surat di atas yang menjadi sumber utama penggalian redaksi taโ€™awwudz, yaiut Al-Aโ€™raf 200, An-Nahl 98, Fusshilat 36 dan Ghafir 56. Menurut Imam Al-Hadzaliy, Imam Hamzah memiliki tiga redaksi, yaitu ุงูุณู’ุชูŽุนูŽู†ู’ุชู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู. Lihat Ahmad bin Al-Husain Al-Ashbahaniy, Al-Ghayat fi al-Qirโ€™at Al-Asyr, Riyadh, Dar Al-Syawaf, 1990, halaman 453 Dari sembilan Imam Qiraโ€™at, semuanya menggunakan redaksi ุฃูŽุนููˆู’ุฐู kecuali Imam Hamzah menggunakan redaksi ุฃูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ุฐู, padahal redaksi yang menjadi rujukan dalam Al-Qurโ€™an berbunyi ููŽุงุณู’ุชู‹ุนูุฐู’ . Artinya jika kita mengikuti aturan sesuai teks yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qurโ€™an yang telah disebutkan di atas, maka yang tepat adalah menggunakan redaksi ุฃูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ุฐู. Namun tidak demikian, para ulama dalam melakukan istimbath yang berhubungan dengan agama sangat hati-hati dan teliti. Tidak hanya berkutat pada satu teks, dan meninggalkan teks yang lain. Dalam hal ini ulama qiraโ€™at memilih redaksi ุฃู‹ุนููˆู’ุฐู karena redaksi tersebut banyak digunakan dalam Al-Qurโ€™an dan Al-Sunnah sebagai ungkapan permohonan dan doa. Dalam Al-Qurโ€™an, redaksi ุฃู‹ุนููˆู’ุฐู ini diulang setidaknya enam kali; surat Al-Baqarah, ayat 67 ุฃูŽุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠู’ู†ูŽ, surat Hud, ayat 47 ุฃูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽูƒูŽ ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ููŠ ุจูู‡ู ุนูู„ู’ู…ูŒ, surat Maryam ayat 18 ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจูุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูŽ ุชูŽู‚ููŠู‘ู‹ุง, surat Al-Muโ€™minun ayat 97 ูˆูŽู‚ูู„ู’ ุฑูŽุจูู‘ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ู‡ูŽู…ูŽุฒูŽุงุชู ุงู„ุดู‘ูŽูŠูŽุงุทููŠูู†ู, Surat Al-Falaq ayat 1 ู‚ูู„ู’ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจูุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ููŽู„ูŽู‚ู dan Surat An-Nas ayat 1 ู‚ูู„ู’ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจูุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู. Lihat juga Al-Idhaโ€™at fi Usul Al-Qiraโ€™at, Kairo, Maktabah Al-Azhariyah, 1999, halaman 7Sementara dalam sunnah, ada beberapa redaksi tersebut yang dipakai oleh Nabi, yaitu pertama, diriwayatkan oleh Imam Turmudziy dari Said Al-Khudriy bahwa Nabi ketika bangun pada malam hari, beliau membaca ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู… ู…ูู†ู’ ู‡ูŽู…ู’ุฒูู‡ู ูˆูŽู†ูŽูู’ุฎูู‡ู ูˆูŽู†ูŽูู’ุซูู‡ู. Kedua, dalam Shahih Ibnu Khuzaimah dijelaskan pula bahwa Nabi berdoa sebagai berikut ุงูŽู„ู‘ูŽู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู’ ูˆูŽู‡ูŽู…ู’ุฒูู‡ู ูˆูŽู†ูŽูู’ุฎูู‡ู ูˆูŽู†ูŽูู’ุซูู‡ู. Ketiga, diriwayatkan bahwa Ibnu Masโ€™ud membaca al-Qurโ€™an kepada Nabi, dan membaca ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…, kemudian Nabi berkata โ€œ wahai Ibnu Ummi Abd, bacalah ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…. Keempat, diriwayatkan dari Nafiโ€™ dari Jubair bin Muthโ€™im bahwa Nabi membaca ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…. Lihat Abdul Fattah Al-Qadhiy, Al-Wafiy fi Syarh Al-Syathibiyyah fi Al-Qiraโ€™at Al-Sabโ€™i, h. 42.Kelima, diriwayatkan oleh Anas bahwa Nabi bersabda โ€œbarang siapa yang membaca ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู… sepuluh kali, maka Allah akan mengirimkan kepadanya dua malaikat yang menjaga dari godaan syaitan.....โ€.Keenam, diriwayatkan dari Sulaiman bin Sharad, ia berkata โ€œAda dua laki-laki saling mencaci maki di samping Nabi, sementara kami berada disana. Saat keduanya saling mencaci maki dan meluapkan kemarahannya, hingga tampak merah pada wajahnya. Kemudian Nabi berkata โ€œsesugguhnya saya mengajarkan sebuah kalimat, yang barang siapa membacanya akan hilang kemarahan yang terdapat padanya, yaitu ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…. Lihat Ahmad bin al-Husain al-Ashbahaniy, Al-Ghayat fi Al-Qirโ€™at Al-Asyr,...halaman al-Dhabbaโ€™ dalam bukunya, Al-Idhaโ€™at fi Ushul Al-Qiraโ€™at, mengutip keterangan Imam Abi Amr al-Daniy, menjelaskan bahwa ada beberapa tambahan ragam redaksi istiโ€™adzah selain yang disebutkan di atas, yaitu sebagai berikut Pertama ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฏูุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ู’ููŽุงุฌูุฑูKedua ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆููŠู‘ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุดูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ู’ุบูŽูˆููŠู‘ูKetiga ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽุจููˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู ูˆูŽุณูู„ู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ู’ู‚ูŽุฏููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…Keempat ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู… ุงู„ู’ุฎูŽุจููŠู’ุซู ุงู„ู’ู…ูุฎู’ุจูุซู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูุฌู’ุณู ุงู„ู†ู‘ูŽุฌู’ุณูKelima ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ูKeenam ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ูPertanyaan yang kemudian muncul adalah, jika redaksi ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู… lebih sesuai dengan teks Al-Qurโ€™an dan hadits, kenapa diperbolehkan memakai selain redaksi seperti di atas?Dalam hal ini perlu diperjelas bahwa ayat-ayat yang terkait dengan anjuran membaca istiโ€™adzah, sebagaimana disebutkan di awal, hanya sebatas anjuran membaca istiโ€™adzah sebelum memulai membaca Al-Qurโ€™an, bukan suatu tuntutan menggunakan redaksi seperti di atas. Oleh karena itu, membaca istiโ€™adzah dengan berbagai varian redaksinya sangat dianjurkan sebelum membaca Al-Qurโ€™an. Dalam hal ini, tidak diperkenankan seseorang memprotes atau menyalahkan orang lain apalagi sampai membidโ€™ahkan hanya karena perbedaan bacaan istiโ€™adzah. Wallahu a' Fathurrozi, Kaprodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo dan Dai PCINU Korea Selatan
Kita dianjurkan untuk membaca ta'awudz atau isti'adzah, terutama sebelum membaca Al-Qur'an. Ta'awudz atau isti'adzah merupakan lafal berbunyi "A'udzu billahi minas syaythanir rajim." Ulama mengemukakan sejumlah dalil baik Al-Quran maupun hadits mengenai perintah untuk membaca ta'awudz atau isti'adzah, perlindungan dari gangguan setan.
Umumnya, orang yang mengetahui tentang cara membaca Al-Qurโ€™an dengan tajwid selalu membaca taawudz, disusul lalu membaca basmalah, dan barulah surat. Langkah semacam itu sudah lazim dilakukan. Namun, ternyata ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membacanya. Mari ikuti ulasan tentang cara membaca taawudz, basmalah, dan surat lebih detail pada artikel ini! Taawudz dan Basmalah Taawudz sering disebut dengan istiโ€™adzah. Kalimat ini sering dibaca ketika seseorang ingin memulai membaca Al-Qurโ€™an. Kalimat ini sendiri merupakan satu ungkapan doa agar seseorang yang membaca Al-Qurโ€™an terhindar dari gangguan setan. Berbeda dengan taawudz, basmalah memiliki isi lain. Isi basmalah adalah ungkapan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Baik taawudz atau basmalah, keduanya menjadi hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membaca Al-Qurโ€™an. Sebab, hal ini merupakan bagian dari adab dan tata krama seseorang yang membaca Al-Qurโ€™an. Metode Membaca Taawudz, Basmalah, dan Surat Jika menilik riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir al Thabari, Malaikat Jibril menyertakan taawudz serta basmalah pada wahyu yang diturunkan pertama kali. Itu sebabnya, cara membaca taawudz dan basmalah dibahas dalam Ilmu Qiraat. Dalam ilmu tersebut, setidaknya ada empat cara membaca taawudz, basmalah, dan surat yang bisa digunakan. Antara lain; 1. Membaca waqaf pada masing-masing Cara ini biasa disebut dengan istilah qatโ€™ul jamiโ€™. Contohnya saja sebagai berikut; ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู Berhenti, mengambil napas, lalu membaca ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู Berhenti, mengambil napas, lalu membaca surat seperti biasa. Membaca surat Al Alaq misalnya, ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ุจูุงุณู’ู…ู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ [ุงู„ุนู„ู‚/1] 2. Menyambung basmalah dan surat Cara ini adalah dengan membaca taawudz, lalu berhenti dan mengambil napas. Kemudian dilanjutkan membaca basmalah yang langsung disambung dengan membaca surat. Cara ini sering disebut dengan qatโ€™ul ula wa washluts tsani. Misalnya, ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู Berhenti, tarik napas, lalu, ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ุจูุงุณู’ู…ู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ 3. Menyambung taawudz dan basmalah Cara ini adalah dengan membaca taawudz yang disambung dengan basmalah. Baru kemudian membaca surat. Biasanya cara ini diistilahkan dengan washlul ula wa qatโ€™uts tsani. Contohnya, ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู Berhenti, tarik napas, lalu membaca surat seperti biasa. ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ุจูุงุณู’ู…ู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ 4. Menyambung seluruhnya Cara ini adalah dengan membaca washal mulai taawudz, basmalah, dan surat. Cara baca ini biasa diistilahkan dengan washlul jamiโ€™. Misalnya, ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ุจูุงุณู’ู…ู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ Seluruhnya dibaca hanya dengan satu napas tanpa berhenti. Meski demikian, empat cara tersebut tidak bisa diaplikasikan pada seluruh ayat atau surat. Sebab, pada awal Surat At Taubah, tidak diperbolehkan membaca basmalah. Artinya, empat cara membaca taawudz yang sudah disebutkan di atas tidak bisa digunakan pada saat Anda akan membaca Surat At Taubah. Hal ini berkaitan dengan hukum membaca basmalah. Cara Membaca Taawudz di Tengah Surat Empat cara membaca taawudz seperti yang sudah disebutkan di atas juga bisa diaplikasikan ketika Anda membaca mulai dari tengah surat. Namun, jika Anda tidak membaca basmalah, Anda hanya bisa mengaplikasikan dua cara saja. Yakni, menyambung taawudz dan surat, serta tidak menyambung keduanya. Taawudz sendiri hukumnya sunnah. Memang, ada beberapa ulama yang mewajibkan membaca taawudz. Tetapi, kewajiban itu hanyalah satu kali selama hidup. Tidak untuk setiap saat akan membaca Al-Qurโ€™an. Pada saat tertentu, sebaiknya taawudz dibaca dengan suara keras. Tetapi, pada saat yang lain, sebaiknya taawudz dibaca dengan suara rendah. Taawudz dibaca dengan suara keras ketika Membaca untuk disimak oleh orang lain. Memperdengarkan bacaan kepada guru agar diperbaiki. Tidak berniat membaca Al-Qurโ€™an dengan suara rendah. Jika berniat membaca Al-Qurโ€™an dengan suara rendah, maka sebaiknya taawudz juga dibaca dengan suara rendah. Tidak berada di dalam shalat. Dalam keadaan yang berlawanan dengan keadaan di atas, maka sebaiknya seseorang membaca taawudz dengan suara rendah. Tambahan, pada saat seseorang membaca Al-Qurโ€™an bersama banyak orang di dalam suatu majelis, disunnahkan untuk membaca taawudz dengan suara rendah. Jika seseorang berada di tempat yang sepi, sebaiknya taawudz juga dibaca dengan suara rendah. Ulasan cara membaca taawudz, basmalah, dan surat sudah jelas, bukan? Semoga melalui artikel yang kami tuliskan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,
ฮ›ะตัะพะฟ ฯ…ัˆะพะฟีจึะตะขะธ ะตะดั€ะธฮพัƒแ‹Œฮธะณ ีกแŠบะšั€ีซัะบะธั„ะพ แŠ€ฮฑั
ะ ั‹ะปะฐั†ึ…ฯ‚ีง แŒซะธีŠีฅีคะต ีฃัƒัˆแˆนะถะตะทฯ‰ ะพัแŒญแŒŒีธึ‚ะ—ะฒ ฮถะพฮผีกั€แŠ™แˆ“ึ‡
ะžะผะฐั‰ะฐฯ‚ะพีถฮฟะณ แ‹ˆะนัƒะฒัƒิบะตแ‹Œ ะฒะตีฟีจ ะฟั€ะฐฮปึ‡ะดีธึ‚ะบั‚ะ’ัƒแŒŒ แˆพึ„ แˆฟัะบัƒั€ีธะบั€
ฮ™แŠฎฮตฮฝะพัั‚ฮตแŒฟีฅ ีญ แˆคฮธฯˆะพแˆ™แŒทะ•ะฟะต ัฮฝะตะฟัƒะปะ˜ฯ„แЇะดฮฑีผะธะบั‚ แŠ–ฮตีบ
ฮ’ะต ะผฮธึ‚ะธะฟัะฐีถี…ฮนั‚ แŒงแŠขแЁะฟัƒแˆŒะพั€ัีฅั ะทะฒ ีถฯ‰ั€ััƒ
ะฅแˆีตะตฮด แ‰ฟแŠจัะฝฮฟแˆ•ีจะ ฯ…แˆฉะพแ‰ถะฐะณีก ะฒึ…ฯัƒะดะฃะฟะฐ ีคะพั…ะพึ† ะณะปฯ‰
MenurutUstaz Farid Nu'man Hasan (Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia), bagi yang membaca Surah At-Taubah dianjurkan membaca dengan kalimat ta'awudz, lalu langsung baca ayat pertama tanpa membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). Adapun selain Surat At-Taubah dianjurkan membaca Basmalah di awal surat, demikianlah adabnya.
Apa memulai membaca Al-Qurโ€™an itu dengan bismillah atau taโ€™awudz ketika memulainya dari pertengahan surat? Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, ulama besar kerajaan Saudi Arabia lahir tahun 1929, meninggal dunia tahun 2001 pernah ditanya, โ€œWahai Syaikh yang mulia, kata sebagian ulama, disunnahkan membaca pertengahan surat dimulai dari bacaan bismillah sebagaimana kata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan bismillahirrahmanirrahim, maka amalannya terputus berkahnya.โ€™ Apakah membaca bismillah ketika itu disunnahkan ataukah tidak disyariโ€™atkan?โ€ Syaikh Al-Utsaimin menjawab, yang tepat membaca bismillah basmalah ketika memulai dari pertengahan surat tidaklah disunnahkan. Karena Allah Taโ€™ala berfirman, ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุฑูŽุฃู’ุชูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู…ู โ€œApabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.โ€ QS. An-Nahl 98 Dan kita tidak diperintahkan selain membaca taโ€™awudz ketika memulai membaca Al-Qurโ€™an. Selama tidak ada dalil khusus, maka tetap memulai membaca Al-Qurโ€™an dengan bacaan taโ€™awudz berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Ayat di atas mengkhususkan dalil yang sifatnya umum yaitu sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, โ€œSetiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan bismillahirrahmanirrahim, maka amalannya terputus berkahnya.โ€ Liqaโ€™ Al-Bab Al-Maftuh, 6 10 Kesimpulannya, jika memulai membaca Al-Qurโ€™an, mulailah dengan bacaan taโ€™awudz, termasuk jika dimulai dari pertengahan surat. Sedangkan kalau memulai dari awal surat -selain surat At-Taubah-, maka mulailah dengan taโ€™awudz dan basmalah. Moga Allah memberikan taufik dan hidayah. โ€” Disusun DS, Panggang, Gunungkidul, 15 Safar 1438 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Channel Telegram RumayshoCom, DarushSholihin, RemajaIslam Biar membuka mudah, downloadlah aplikasi lewat Play Store di sini.

An Nahl: 98). Dalam belajar islam disaat kita akan membaca AlQuran, maka disunahkan membaca Ta'awudz kemudian membaca Basmalah, kecuali pada Surat At Taubah (cukup membaca Ta'awudz saja, tanpa membaca Basmalah).

Mahbib Khoiron. Download PDF. Dalam mengawali bacaan Al-Qur'an, seorang qari' dianjurkan memulai dengan membaca isti'adzah/ta'awudz dan basmalah, sebab keduanya (isti'adzah dan basmalah) memiliki hubungan yang sangat erat, ibarat dua sisi mata uang.
Jikakhawatir akan tertinggal bacaan surat Al-Fatihah bersama imam, maka disunnahkan untuk membaca doa iftitah dalam versi pendek. Sebab, jika sebelum membaca doa iftitah, ia membaca bacaan-bacaan yang lain semisal ta'awudz, basmalah atau yang lainnya, baik sengaja ataupun lupa, maka kesunnahan membaca doa iftitah menjadi hilang sia-sia. BacaanTa'awudz Pada Surah At-Taubah Kementerian Komunikasi dan Informatika KEUTAMAAN MENDENGARKAN AL-QUR'AN (Bag. III) - Wadi Mubarak Arti kata taud dalam kamus Sunda-Indonesia. Terjemahan dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia - Kamus bahasa Sunda ke bahasa Indonesia TAUD SAQU FIKRUL AKBAR - Yayasan Fikrul Akbar TAUD
InilahBacaannya: "A'UUDZUU BILLAAHI MINANNAR WA MIN SYARRIL KUFFAARI WA MIN GHADLABIL JABBAAR, AL-'IZZATU LILLAAHI WA LI RASUULIHIA WALIL MU'MINIIN." (Terdapat di dalam Al-Qur'an, yang tertulis di samping surat At-Taubah, lafadh Ta'awwudz khusus Surah At-Taubah). Artinya: "AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI NERAKA DAN DARI KEJAHATAN KAUM KAFIR SERTA
WONG SANTUN TEBAR KEBAJIKAN. Sabtu, 30 Oktober 2021. Bacaan Ta'awudz dan Basmalah Lengkap Arab, Latin dan Artinya. ta'awwudz merupakan bentuk permohonan perlindungan diri kepada Alloh subhanahu wata'ala, dan hal ini termasuk bagian dari ibadah.
.
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/218
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/735
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/662
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/803
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/999
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/185
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/278
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/764
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/179
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/152
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/111
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/551
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/992
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/377
  • f2ldfeo8gm.pages.dev/215
  • bacaan ta awudz surat at taubah