- Dasar laut dalam penuh dengan bentuk kehidupan yang belum ditemukan yang membantu mengatur iklim Bumi. Hal tersebut diketahui setelah peneliti mengurutkan DNA dari sedimen laut dalam di seluruh Live Science, Minggu 6/2/2022 mereka menemukan setidaknya ada tiga kali lebih banyak kehidupan di dasar laut daripada di lautan yang lebih dangkal. Terlebih lagi hampir dua pertiga dari kehidupan itu belum teridentifikasi secara resmi. "Sudah diketahui sejak 1960-an bahwa keanekaragaman spesies sangat tinggi di laut dalam. Apa yang baru tentang penelitian ini adalah bahwa ada banyak keragaman baru di tingkat taksonomi yang lebih tinggi," ungkap Andrew Gooday, salah satu penulis studi di National Oceanography Centre, Inggris. Baca juga Ubur-Ubur Hantu Raksasa, Makhluk Laut Raksasa yang Misterius Dengan kata lain, ada banyak garis keturunan evolusi yang tak diketahui menunggu untuk ditemukan. Dasar laut dalam mencakup lebih dari setengah permukaan Bumi dan merupakan rumah bagi beberapa ekosistem yang paling jarang dipelajari. Nah, dalam studi ini, peneliti berusaha melengkapi gambaran dan memberikan pandangan global tentang keanekaragaman hayati di laut dengan melihat DNA dasar laut di dalam sedimen laut kemudian mengurutkan DNA dari 418 sampel dasar laut yang dikumpulkan dari semua cekungan samudera utama antara 2010 hingga 2016. Peneliti kemudian membandingkannya dengan data DNA yang ada dari sisa lautan, memisahkan DNA yang diketahui dari organisme mati yang telah tenggelam ke dasar dari DNA organisme asli dasar laut. Sebagian besar DNA dasar laut tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang dikenal di pohon kehidupan, yang berarti itu milik keluarga, ordo, atau kelompok taksonomi lain yang belum ditemukan. Studi ini juga fokus pada DNA eukariotikk dari organisme kecil. "Kita berbicara tentang hewan kecil berukuran kurang dari satu milimeter dan mungkin banyak protozoa, organisme bersel tunggal," jelas Gooday. Sementara hewan yang lebih besar seperti gurita tak diurutkan, sehingga kekayaan kehidupan laut dalam mungkin lebih besar dari yang ditemukan tim. Gooday juga mencatat hanya menganalisis DNA yang terkandung dalam sedimen dan bukan singkapan berbatu atau ceruk laut dalam lainnya di mana organise lain mungkin hidup. Baca juga Ikan Pacific Football dari Laut Dalam yang Langka Kembali Ditemukan di California
Sekelompokilmuwan akan meneliti kehidupan dasar laut. mereka menyertakan sejumlah fotografer. dalam penelitian tersebut terdapat 36 ilmuwan dan 24 fotografer yang dibagi menjadi beberapa kelompok. setiap kelompok terdiri atas ilmuwan dan fotografer di setiap kelompok sama. banyak kelompok penelitian tersebut maksimal.. A. 8 B. 9 C. 10 D. 12
- Sekelompok ilmuwan Jepang dari National Institute of Polar Research menggunakan delapan anjing laut Weddell, yang masing-masing dipasang dengan perangkat pemantau seberat 580 gram di kepalanya. Hal ini dilakukan untuk membantu mereka dalam meneliti kehidupan di bawah lapisan es di studi, Nobuo Kokubun menjelaskan risetnya dapat memudahkan para ilmuwan untuk melacak pola perilaku maupun ekologi hewan. Seperti dilansir dari Reuters, Selasa 1/3/2022 oleh tim, delapan anjing laut tersebut dipasangkan alat seperti helm dengan antena di atasnya yang telah dilengkapi sensor konduktivitas, suhu, dan kedalaman. Baca juga Ilmuwan Temukan Kehidupan di Bawah Lapisan Es AntartikaAdapun penelitian ini berlangsung sejak Maret dan November 2017, di mana anjing laut Weddell bertugas mengumpulkan data seperti suhu air dan kadar garam, di wilayah dengan kondisi lingkungan yang sangat ekstrem. “Selama musim panas, kami bisa pergi ke Antartika dengan kapal pemecah es untuk melakukan penelitian, sehingga kami bisa mengumpulkan data di sana. Tapi selama musim dingin, hal seperti itu tidak bisa dilakukan di banyak tempat,” ujar Kokubun. Oleh karena itu, tim ilmuwan dari Jepang menggunakan anjing laut yang biasa hidup di wilayah Antartika, guna mengumpulkan data yang dibutuhkan. Sejauh ini, salah satu anjing laut telah melakukan perjalanan hingga 633 kilometer, dari pantai Stasiun Showa Jepang di Antartika. Sedangkan, anjing laut lainnya tercatat turun ke air sampai kedalaman 700 meter. Menurut Kokubun, para ilmuwan dapat belajar melalui data bahwa air laut hangat dari lapisan atas di laut terbuka mencapai wilayah Antartika mulai bulan Maret, hingga musim dingin pada tahun itu. Baca juga Terkuak, Ada Danau Baru Tersembunyi di Bawah Es Antartika
.